Minggu, 06 Maret 2011

tanjung ringgit

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmadnya sehingga laporan penelitian yang saya susun ini dapat selsai pada waktunya. Meskipun dalam penyusunan laporan penelitian ini memiliki kendala dalam penyusunannya.
Terima kasi kepada dosen pembimbing yang senan tiasa membimbing saya dalam penelitian, dan rekan mahasiswa yang memberi motivasi kepada saya hingga bisa menyelsaikan laporan penelitian ini.
Hasil laporan penelitian ini masih memiliki kekurangan, di harapkan bagi rekan mahasiswa mau pun dosen pembimbing memberikan keritikan dan syaran agar dapat membangun saya agar bisa jadi lebih baik.















BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN
Ada pun tujuan dari penelitan yang dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui jenis dari peninggalan yang terdapat di Tanjung Ringgit
2. Untuk mengetahui sejarah kecil dari Nusa Tenggara Barat terutama di Daerah Lombok Timur
3. Agar dapat belajar secara lansung tentang sejarah bukan hanya dalm ruangan melainkan peraktek secara lansung.
B. ALASAN PEMILIHAN OBYEK
Salah satu alas an yang di gunakan untuk melakukan penelitian di tanjung ringgit adalah situs bersejarah di wilayah tanjung ringgit memiliki potensi yang cukup tinggi karna hasil peninggalannya masih cukup baik, dengan bukti-bukti yang masih ada baik berupa bentuk fisik dan dalam bentuk cerita.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian yang di gunakan sifatnya diskriktif yaitu dalam bentuk cerita atau fenomologi di mana peneliti lebih banyak terjun ke lapangan untuk mengamati.
Ada pun metode yang di gunakan dalam penelitian adalah berupa:
1. Observasi.
Dalam penelitian, tehnik observasi di gunakan untuk memperkuat data dalam penelitian, terutama melihat (mengamati) secara lansung dari benda-benda yang menjadi peninggalan dari Penjajahan Jepang
2. Dokumentasi.
Analisis dokumentasi merupakan pendukung dari observasi yaitu untuk engumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berupa di lokasi tersebut maupun yang berada di luar lokasi tersebut, seperti dari Arsip Perpustakaan Daerah Lombok Timur dan Dokumentasi seperti HP dan Kamera Digital.

D. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
a. Waktu penelitian
Penelitian yang dilakukan pada Hari Minggu Tanggal 23 Januari 2011
b. Tempat penelitian
Lokasi penelitian Tanjung Ringgit, Desa Pemongkong Kecamatan Jerowaru Kab. Lombok Timur
BAB II
DISKRIFSI KEGIATAN PERAKTIKUM
1. Diskrifsi prolehan data
 Mariam
a. Panjang selongsong meriam : 4,73 m
b. Diameter ujung meriam : 90 cm
c. Diameter pangkal meriam : 1,54 m
d. Lebar perisai : 1,57 m
e. Arah meriam : menghadap ke timur
f. Diameter pondasi meriam : 6,90 m
Adapun kita temukan pondasi meriam yang ukuran pondasinya sama dengan ukuran pondisi meriam yang masih utuh, tetapi sudah tidak mempunyai selongsong lagi ( entah di bawa oleh tentara jepang ataupun hilang atau di sembunyikan) tidak ada kepastian tentang keberadaan meriam tersebut. Di belakang mariam yang masih utuh terdapat bangker dengan dua lubang bangker.
 Bangker
a. Diameter mulut bangker : 1,60 m
b. Tinggi : 1,23 m
c. Jarak lubang bangker 1 dengan lubang ke2 : 5,76 m
d. Jarak antara meriam dengan lubang bangker 1 : 4.13 m
e. Jarak antara meriam dengan lubang bangker 2 : 3,99 m
Kemungkinan bangker yang di belakang meriam sudah tertimbun oleh tanah karna tidak terurus. Juga kita temukan di sebelah utara bangker kira-kira ± 60 mtr terdapat bangker yang ukurannya cukup besar, dan langsung menyambung dengan parit-parit yang mengelilingi.parit parit ini di gunakan sebagai tempat persembunyian dan pengintaian.ukuran bangker tersebut:
a. Tinggi : 2,56 m
b. Lebar : 4,70 m
c. Tebal tembok : 80 cm

Di sekeliling bengker ini terdapat parit-parit yang mengelili bangker ukuran parit:
a. Lebar : 1,50 m
b. Tinggi :1,60 m
Kami juga sempat mengukur panjang parit tetapi karna lebatnya semak-semak yang tumbuh di parit membuat kami kesulitan dlm pengukuran.parit yang mampu kami ukur Cuma 44,13 meter.dan kami belum tau berapa panjang parit. Tetapi kami memperkirakan bahwa parit tersebut mengelilingi bukit bukit yang ada di sikitar bangker.
 Tangsi
Tangsi ini berada di antara bukit-bukit dan terdapat di tempat yang tersembunyi.Fungsi utama tangsi ini adalah sebagai tempat rapat, selain itu juga di gunakan sebagai tempat latihan-latihan ringan dan juga sebagai tempat peristirahatan.Di tangsi ini terdapat juga gua liter U.
 Goa liter U.
a. Lebar mulut goa : 1.50 m
b. Tinggi mulut goa : 1,73 m
c. Panjang goa : 44,15 m
Selain goa liter U juga terdapat juga goa yang belum jadi yang terdapat di sebelah goa liter U, dan juga terdapat parit yang ada yang langsung menuju goa yang buntu atau yang belum jadi tersebut.ukuran goa dan ukuran parit sbb:
a. Lebar mulut goa buntu : 1 m
b. Tinggi mulut goa buntu : 1,5 m
c. Panjang goa buntu : 8,44 m
d. Panjang parit : 14,30 m
e. Lebar parit : 1,27 m

1. Diskrifsi analisis data
 Meriam
Meriam adalah salah satu senjata yang di gunakan oleh tentara jepang untuk mempertahan kan diri dari musuh. Meriam ini di letakkan oleh tentara jepang di dataran tinggi dan di arahkan kearah timur dan selatan ini bertujuan untuk mengantisifasi serangan serangan musuh dari laut yang beerasal dari arah Australi. Letak meriam ini bertujuan juga, supaya sulit di diteksi oleh pihak musuh.
 Bangker
Bangker merupakan bangunan yang di bangun untuk mempertahankan diri dari pihak musuh. Bangunan bangker lettaknya tidak jauh dari meriam jaraknya kurang lebih 1 meter, menjadikan tentara jepang sulit untuk dikalahkan oleh pihak musuh.

 Parit
`Pembangunan (menggali) parit merupakan salah satu strategi yang di lakukan oleh tentara jepang dari pihak musuh yang memiliki kedalamaan antara 140 cm - 200 cm . di gunakan juga sebagai tempat pengintaian oleh tentara jepang.
 Tangsi
Tangsi merupakan tampat yang di gunakan untuk bersembunyi, mengadakan rapat, pelatihan peran, dan sebagainya. Letak tanggsi ini sangat strategis karna berada di antara celah-celah gunung, tersembunyi, dan sulit untuk di jangkau oleh musuh contohnya Goa Liter U. di depan dan samping goa terdapat lapangan yang sangat luas yang di perkirakan sebagai tempatpelatihan tentara jepang
Goa liter U ini memiliki letak yang sangat setrategis karna terletak di bibir pantai dan sangat tersembunyi. Di depan dan samping goa terdapat lapangan yang sangat luas yang di perkirakan sebagai tempat pelatihan tentara jepang.
2. Diskrifsi interpritasi data
1. Interpretasi politik
Tanjung ringgit merupakan daerah perbukitan, sehingga menjadikan daerah ini sangat strategis dan di manfaatkan oleh tentara jepang sebagai lokasi untuk mempertahankan diri dengan menempatkan meriam, bangker, dan parit sebagai pendukungnya. Interpretasi politik tentara jepang sangat baik, karna menggunakan tanjung ringgit sebagai wilayah pertahanan.
2. Interpretasi ekonomi
Wilayah tanjung ringgit merupakan daerah yang setrategis yang di manfaatkan oleh tentara jepang untuk interpretasi politik juga di gunakan untuk interpritasi ekonomi, karna dari tanjung ringgit tentara jepang dapat memantau keadaan ekonomi dari Apenan ke Labuan Aji, tentara jepang memanfaatkan pelabuhan untuuk mengangkut hasil alam yang berada di daerah NTB.







BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari hasil data yang di peroleh dalam penelitian di Wilayah Tanjung Ringgit terdapat situs bersejarah berupa Meriam, Bunker, Gua dll. Dari ketiga situs bersejarah ini, memiliki peran masingg-masing, sedangkan informasi yang di kumpulkan sangat kurang dan belum begitu sempurna karna kurangnya referensi yang didapat dalam penelitian di dukung dengan letak fisiografisnya kurang memungkinkan.
2. SARAN-SARAN
Ada pun saran-saran berupa:
1. Di harapkan kepada Pemerintah agar mengembangkan Situs Bersejarah ini, di karnakan situs bersejarah ini salah satu hal yang harus di lestarikan dan di jaga.
2. Hasil dari Penelitian ini di harapkan sebagai motifasi agar di lakukan penelitian Seintensif mungkin, agar bisa mempermudah penelitian yang ke berikutnya.
3. Di harapkan pada Pemerintah agar sarana dan prasarana untuk menuju situs bersejarah ini di perbaiki agar mempermudah untuk mencapai situs bersejarah ini, karna situs beersejarah ini memiliki potensi untuk di jadikan lokasi Pariwisata.

Laporan KKL

LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

NAMA : ANGGA PRADITA
NPM : 08370298

PROGRAM STUDI GEOGRAFIJURUSAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG
TAHUN AJARAN 2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmadnya sehingga laporan penelitian yang saya susun ini dapat selsai pada waktunya. Meskipun dalam penyusunan laporan penelitian ini memiliki kendala dalam penyusunannya dan dapat selsai dalam waktu yang di tentukan.
Terima kasih kepada dosen pembimbing yang senan tiasa membimbing saya dalam penelitian, dan rekan mahasiswa yang memberi motivasi kepada saya hingga bisa menyelsaikan laporan penelitian ini.
Hasil laporan penelitian ini masih memiliki kekurangan, di harapkan bagi rekan mahasiswa mau pun dosen pembimbing memberikan keritikan dan syaran agar dapat membangun saya agar bisa jadi lebih baik.






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
BAB II HASIL PENGAMATAN PULAU BALI
A. Gua lawah
B. Kintamani
C. Garuda wisnu kencana
D. Pantai kuta
E. Pasar seni suka wati (krisna)
F. Tanah lot
G. Ketapang-gilimanuk
BAB III HASIL PENGAMATAN PULAU JAWA
A. PLTU Paiton
B. Lumpur lapindo
C. Jembatan nasional suramadu
D. Candi prambanan
E. Kaliurang
F. Monument jogja kembali (monjali)
G. Candi borobudur
H. Kampus UGM, fakultas geografi
I. Keratin Yogyakarta
J. Parangkusumo
BAB IV penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN










BAB I
PEDAHULUAN

Latar belakang
Dari berbagai macam pulau yang terdapat di Indonesia, ada berapa obyek yang dapat di kaji yaitu pulau jawa dan bali. Secara geografis Provinsi Bali terletak pada 8°3'40" - 8°50'48" Lintang Selatan dan 114°25'53" - 115°42'40" Bujur Timur. Relief dan topografi Pulau Bali di tengah-tengah terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur. Secara administrasi, Provinsi Bali terbagi menjadi delapan kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Karangasem, Klungkung, Bangli, Buleleng, dan Kota Denpasar yang juga merupakan ibukota provinsi. Selain Pulau Bali Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau kecil lainnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan di wilayah Kabupaten Klungkung, Pulau Serangan di wilayah Kota Denpasar, dan Pulau Menjangan di Kabupaten Buleleng. Luas total wilayah Provinsi Bali adalah 5.634,40 ha dengan panjang pantai mencapai 529 km
Ada berapa abyek yang di kaji dipulau bali di antaranya adalah gua lawah yang dihuni oleh beribu kelelawar beserta pantainya, kintamani yang terdapat di kaldera gunung batur, garuda wisnu kencana (GWK) berupa patung dewa wisnu yang sedang menaiki burung garuda, pantai kuta, pasar seni suka wati ( Krisna) tempat pusat perdagangan hasil kerajinan, tanah lot yang memiliki tebing yang sangat curam akibat hasil abrasi, dan yang terahir ketapang-gilimanuk yaitu pelabuhan antara pulau jawa dan bali.
Pulau jawa memiliki bentang alam yang cukup baik dan merupan pusat Negara Indonesia, pulau jawa juga da eah yang begitu rawan dengan kejadian alam, di antaranya berupa gunung meletus, lumpur lapindo, dan masih banyak lagi kejadian alam lainnya. Di pulau jawa ini jugaada berapa titik yang dapat di jadikan obyek penelitian, di antaranya adalah PLTU Paiton yang merupakan suatu pembangkittenaga listrik menggunakan uap yang terdapat di porbolinggo, lumpur lapindo yang merupakan bencana yang belum dapat di selsaikan, jembatan nasional suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia, candi perambanan yang nerupakan peninggalan dari umat hindu, kaliurang suatu wilayah yang terdapat di kaki gunung merapi, monument jogja kembali (Monjali) merupakan banguna yang di buat untuk mengenang jasa para pahlawan, candi Borobudur salah satu ke ajaiban dunia yang dai bangun oleh umat budha, kampus UGM, keratin Yogyakarta, yang terahir parangkusumo yang terkenal dengan gundukan pasirnya, ini juga merupakan salah satu gundukan pasir ke 4 yang terdapat di dunia.

A. Rumusan masalah
Ada pun rumusan masalah yang dapat di ambil adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kondisi pulau jawa dan pulau bali di tinjau dari segi letak astronomis dan geografis.
2. Bagi manakah kondisi social ekonomi pulau jawa dan pukau bali.
3. Apa saja objek yang terdapat di pulau bali dan jawa beserta bagimanakah perkembangannya.
B. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengkaji tentang kondisi fisiorafi dan social ekonomi diwilayah pulau jawa dan bali.
2. Dapat mengetahui kondisi sosial ekonomi dan masyarakat
3. Penerapan secara lansung tentang studi geografi dengan mengadakan penelitian.


BAB II
HASIL PENGAMATAN DI PULAU BALI

A. Gua lawah
 Letak geografi
Adapun letaknya adalah di antara 80 33’,09 87”
 Kondisi fisiografi
Gua lawah merupakan satuan batuanyang terdapat dalam formasi batuan lava yang berumurmiosen dengan keadaan gua yang cukup dalamdan terdapat ribuan kelelawar.pada bagian pantai didasari oleh batuan endapan lahar gunung batur yang berumur kuarter, yang memiliki kemiringan lereng mencapai 0-2% dan jenis tanah yang terdapat di gua lawah adalah tanah latosol dan regosol. Parit yang terdapat di gua lawah berhadapan lansung dengan pulau nusa penida
 Kondisi social ekonomi
Tempat sangat menarik untuk dikunjungi karena letaknya strategis dipinggir pantai dengan pemandangan laut dan pulau Nusa Penida di kejauhan serta penataan pantainya yang asri dan indah. Di pantai kadang-kadang wisatawan dapat menyaksikan kegiatan upacara adat dan juga dapat melihat kelelawar bergelantungan di tepi gua. Kondisi gua lawah dan pura gua lawah sangat bersih dan teratur, keadan pantai yang kurang cukup baik, karna sampah berserakan di mana. Obyek wisata ini di dukung oleh fasilitas tempat parker sang sangat luas, warung makana, kios cindra mata dan di beberapa bagian pantai gua lawah terdapat terdapat pembuatan garam.
B. Kintamani
 Letak geografi
Ada pun letak antara 8°14'5" LS 115°22'5" BT
 Kondisi fisiografi
Kecamatan kintamani kabupaten daerah tingkat II bangli kombinasi antara gunung batur serta hamparan bebatuan hitam dengan danau batur yang berbentuk bulan sabit. Jenis batuannya berupa batuan endapan lahar gunung api sebagian daerah penolakan memiliki jenis batuan yang berbeda, yaitu berupa batuan gunung api batur purba yang berumur kuarter. Permukaan air ter berada pada ketinggian 1031 m daripermukaan laut. Desa penolakan terletak pada jalur bangle-kintamani atau 5 km kea rah selatan dari kintamani. Jenis tanah secara umun adalah latosol dengan kedalaman tanah sekitar 30-60cm dan berstektur kasar. Topografi wilayah inimemiliki kemiringan lahansekitar 40% dan ketinggian tempat adalah 500-1000 m .
 Kondisi sosial ekonomi
Di obyek wisata Kawasan Batur tersedia tempat parkir, rumah makan, restoran, penginapan, toilet, wartel, serta warung-warung minuman dan makanan kecil. Fasilitas angkutan umum dan angkutan penyeberangan juga tersedia. Danau batur juga di manfaatkan sebagai irigasi, air dari air mata raksasa ini mengalir ke hinggaseluruh sungai besar di bali sehingga penggunaan lahannya lebih di dominasi untuk pertanian lahan kering berupategal dan hutan bambu.
C. Garuda wisnu kencana (GWK)
 Letak geografi
Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan – Jimbaran yang terletak di dataran tinggi batu kapur padas dan menatap kawasan wisata pesisir selatan Bali.
 Kondisi fisiografi.
Daerah GWK sama dengan kondisi lahan Karst daerah lainnya. Memang yang di GWK lebih chalky seperti di Padalarang. Hanya yang di Uluwatu gamping yang kelihatannya sama dengan GWK menindih breksi volkanik yang memang masih jalur Old Andesite Jawa. Model singkapan seperti ini sam seperti sejak dari Jampang di Sukabumi (gamping Bojonglopang di atas breksi volkanik Jampang), di Pegunungan Kidul (Wonosari di atas group Kebo Butak-Nglanggran) dan di Uluwatu. Baik Bojonglopang maupun Wonosari sekitar Miosen Tengah-Akhir. Dalam pikiran saya saat itu, baik GWK dan Uluwatu masih sejajar ke jalur selatan karbonat Pegunungan Selatan Jawa dan bahwa jalur Old Andesite masih menerus ke Nusa Tenggara, maka mungkin GWK limestone itu Miosen Tengah juga. Hanya tentu cek umur yang akan menentukannya. Patung ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mngendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu. Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot yang memiliki luas 250 hektar. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty. Didekat patung dewa wisnu terdapat prahyangan somakagiri, sebuah mata air keramat dari mana mengalir air yang mengandung kandungan mineral-mineral utama. Keberadaan air di puncak bukit kapur padas ini memang merupakan keajaiban yang belum dapat dijelaskan secara ilmiah.
 Kondisi sosial ekonomi
Dengan kafasitas curah hujan yang relatif rendah kita dapat menikmati hembusan angin tropis, fasilitas yang dimiliki GWK berupa amphitheatre dengan kapasitas 800 tempat duduk dan tataran akuantik acaustic kelas satu, merupakan tempat yang tak tertandingi menggelar seni budaya. Lotus pond yang memiliki pilar-pilar batu cadas serta latar belakang patung kepala burung garuda menjadikan areal berkapasitas 7500 orang. Sebagai arena upacara desa di Bali, street theater merupakan tempat yang sangat tepat untuk berbagai prosesi, fashion show dan berbagai pertunjukan bergerak. Tempat untuk beramah-tamah yang ideal adalah plaza kura-kura, yang memiliki kapasitas sampai 200 orang sebagai tambahan, exibition gallery yang memiliki luas 200 m2 terdapat 10 m2 halaman terbuka di dalamnya.
D. Pantai kuta
 Letak geogrfi
Kuta yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal perkembangan pariwisata Bali. Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali dan seiring berkembangnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya, penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi untuk disewakan sebagai tempat penginapan.
 Kondisi fisiorafi.
kawasan Kuta telah berkembang menjadi ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city karena merupakan tempat bertemunya wisatawan dari seluruh dunia dan juga wisatawan lokal. Kuta merupakan pantai yang berada pada kawasan pantai Bali selatan di Kabupaten Badung. Pantai Kuta meruapakan pantai yang mempunyai jenis pasir putih. Pantai kita merupakan daerah wisata yang sangat potensial sehingga pantai Kuta merupakan sebuah tujuan wisata yang menjdai andalan di Pulan Bali. Pantai Kuta sering juga disebut sebagai pantai Matahari Terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai sanur (sunrise beach)
 Kondisi sosial ekonomi.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan restoran, dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, panatai Kuta juga menawaakan berbagai macam jenis hiburan lain, seperti bar, restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Resovivo Ocean Beach Club paling ramai di sepanjang pantai Kuta. Pantai ini juga mempunyai ombak yang cukup baik untuk olahraga surfing. Dengan kondisi di atas maka masyarakat yang tinggal di sekita pantai Kuta bayak yang mencari penghasilan di sekita pantai Kuta. Sebagian besar dari masyarakat bejualan souvenir-souvenir yang menjadi ciri khas Bali, penyewaan papan selancar, supir angkutan dan lain-lain. Selain itu, di sekita pantai Kuta da beberapa tempat yang merupakan tempat belanja souvenir dan makanan khas pulau Bali. Joger merupakan suatu tempat penjualan souvenir dan aksesoris khas dari Bali, salah satu alasan jogger menjadi tempat tujuan belanja yang sangat ramai di Kuta adalah kata-kata yang ada pada kaosnya lucu dan unik serta menciptakan inovas-inovasi yang baru sehingga menarik wisatawan untuk mengunjungi joger. Barang-barang ataupun souvenir yang dijual jogger relative terjangkau, salah satu contoh, T-shirt dengan kisaran harga 50-80 ribu perpotong, sandal berkisar 25-40ribu tergantung ukuran dan jeninyadan dengan didukung letak joger yang berada di jalur pantai Kuta. Sehingga wisatawan dapat di akses mudah.
E. Pasar seni sukawati
Krisna merupakan pusat jajahan dan oleh-oleh khas Bali yang sangat lengkap. Krisna termasuk dalam lokas wisata pantai kuta dan berada di pinggir jalan sehingga aksesnya mudah. Di Krisna bisa dikatakan pusat oleh-oleh khas bali yang sangat lengkap, hal ini dapat dilihat dilihat dari barang-barang yang tersedia dari lukisan, jajanan, baju dan souvenir-souvenir lainnya. Harga yang dibandrol pada setiap barangnya lumayan terjangkau, sehingga menjadi daya tarik tersendiri
F. Tanah lot
 Letak geografis
Tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung).
 Kondisi fisiografi.
Secara geologi, batuan penyusun tanah lot adalah batuan laharik yang tersusun oleh batu pasir, batu lanau, dan breksi. Adapun di beberapa tempat pantai tanah lot, pada dasarnya terdapat batuan yang menyerupai arang. Hal ini membuktikan adanya aktifitas nuee ardante atau awan panas. Pada sisi utara dari tebing pura tanah lot terdapat kenampakan menyerupai topografi kars dengan indicator stalaktif dan stalakmid dan jenis tanahnya berupa latosolcoklat kekuningan.
 Kondisi social ekonom
Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Juga tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan domestik sekalipun.
G. Ketapang-gilimanuk

 Letak geografi
Ketapang gilimanuk merupakan jalur perlayaran antara pulau bali dan pulau jawa.

 Kondisi fisiografi
Ketapang dan gilimanuk merupakan pelabuhan penyeberangan antara bali dan jawa, wilayah ini juga terletak pada dataran alluvial pantai. Walaupun karakteristiknya agak berbeda, tetapi mendapat pengaruh dari kondisi perairan lautnya yaitu selat bali, perbedaannya jg di pengaruhi oleh kondisi lahannya (hinterland). Daerah buritan ketapang secara keseluruhan merupakan daerah berbatuan vulkanik dari komflek gunung ijen, sehingga penyusun dataran alluvial dangasiknyaterutama batuan vulkaniknya. Lahan butiran gilimanuk terdapat batuan sidimen, di antaranya batu gamping yang berupa singkapan. Di sebelah selatan gilimanuk hingga cekik, terdapat benting gisik dan gumuk pasir walaupun dalam ukuran yang relative kecil, serta terdapat kenampakan yang berupa bekas rawa (back swamp). Material penyusun beting gisik dan gumuk pasir bertekstur kasar datarannya relative kering, maka daerah ini terttutup oleh pohon siwalan. Jenis tanah di daerah sekitar ketapang adalah latosol dan daerah gilimanuk jenis tanahnya adalah regosolpasir pantai dan alluvial.

 Kondisi social ekonomi
Dengan adanya pelabuhan ini, memberikan peluang dan lowongan kerja terhadap penduduk setempatbaik sebagai pedagang maupun jasa lainnya. Selain itu juga, retribusi penyeberangan kapal ferry memberikan pendapatan terhadap daerah. Ketapang maupun gilimanuk merupakan sumberdaya laut, terutama hasil ikannya dan jenis ikan yang popular di tangkap adalah lemuru. Aktifitas penduduk yang lain adalah pertanaian terutama sepanjang jalan. Pertanian yang adalah berupa pengelolahan lahan kering yang di dominasi oleh tanaman kelapa, yang di tanam dalam basis yang teratur dan pada lahan yang luas sehingga produksinya cukup banyak. Di samping itu juga di manfaatkan sebagai hutan lindung dan hutan produksi dengan jenis tanaman yang mondiminasi adalah senokling. Di daerah bali pohon senokling di gunakan sebagai bahan baku patung dan mabel yang berkualitas tinggi.












BAB III
HASIL PENGAMATAN DI PULAU JAWA

A. PLTU Paiton

 Letak geografis
Paiton terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di utara, Kecamatan Kraksaan di sebelah barat, serta Kabupaten Situbondo di sisi Timur.

PLTU paiton
terletak antara 7°43'30"S 113°32'32"E.
 Kondisi fisiografi
Di lokasi pembangunan PLTU paiton terdapat singkapan batuan leleran lava dan kompleks argopuro dan semeru (pegunungan iyang) jenis batuannya berupa breksi laharik, terdapat pulaaliran lava andesit basaltic. Setruktur yang Nampak adalah berlapis, kekar lambaran (sheet jointing) dan lipatan (fold). Lapisan yangberada di tempat ini bersifat local dan temasuk lipatan ringan, lipatan tersebut terbentuk karna grafitatif tektonik. Jenis tanahnya berupa alluvial dan regosol pasir pantai terutama yang terdapat pada dataran alluvial pantai, terutama di paiton hingga panarukan. Di sini terletak kompleks Pembangkit Listrik, tepatnya di desa Binor. Terdapat 5 unit pembangkit listrik
1. Unit 1 & 2 dengan kapasitas paling kecil, yakni 800MW dimiliki dan dioperasikan oleh Unit Pembangkitan Paiton
2. Unit 5 & 6 berkapasitas 1260MW dimiliki oleh Jawa Power dan dioperasikan oleh YTL Jawa Timur.
3. Unit 7 & 8 memiliki kapasitas 1200MW dimiliki oleh Paiton Energy Co dan dioperasikan oleh PT. International Power Mitsui Operation & Maintenence Indonesia (IPMOMI).
4. Unit 3 & 4 diperkirakan akhir 2008 akan segera dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik di P. Jawa.
5. Unit 9 saat ini (2009 - red) sedang dalam tahap pengerjaan oleh Konsorsium dari China, dan di harapkan selesai pada 2012
Selain itu, di Paiton menjadi daerah penyangga industri rokok berskala internasional. Pasar Baru Paiton , dahulu disini berdiri CV Daoen Mas yang turut mengemas tembakau yang akan dikirim ke Bremeen Jerman. Generasi berikutnya bekerjasama dengan GG-Kediri mendirikan Gudang GG di Sumberanyar, Paiton. Sekarang ada gudang tembakau dari perusahaan lain a.l Djarum-Kudus, PT Sampoerna, Noyorono, PT Bentoel Indonesia

 Kondisi social ekonomi
Mata pencarian masyarakat Paiton umumnya adalah sebagai petani, nelayan, pedagang barter seperti tembakau (blandang), PNS seperti guru banyak berasal dari Yogyakarta. Bahkan para guru yang berasal dari Yogyakarta tersebut membentuk koperasi yang di beri nama Koperasi Keluarga Guru Yogyakarta (KKGY) yang sejak dari awal berdirinya di pimpin oleh alm. Anton Djupri BA hingga tahun 2001. Pembauran tampak dilakukan oleh para guru Yogyakarta yang sering di sebut sebagai pendatang oleh masyarakat asli setempat tampak berjalan dengan baik. Kehadiran kompleks Pembangkit Listrik memberi nuansa baru di Paiton sejak 1987 sebagai lapangan kerja era industri.Mekanisme pasar tembakau Paiton menghadirkan Gudang Garam, Djarum dan HM Sampoerna sebagai pembeli utama tembakau Paiton. Para Nelayan Paiton sejak menggunakan tenaga mesin memberi perubahan ekonomi luar biasa, beberapa tempat sekarang nampak tidak kumuh lagi. Di Sumber Anyar terdapat TPI (Tempat Pelelangan Ikan), banyak nelayan dari Pasuruan,Sampang, Muncar singgah di.

B. Lumpur lapindo

 Letak geografis
 Kondisi fisiografi
Lumpur lapindo adalah suatu pristiwa keluarnya lumpur panas dari dalam permukaan tanah akibat dari kesalahan tehnik dalam pengeboran yang terjadi di daerah Barantas Inc di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabbupaten Sidoarjo, Jawa Timur sejak tangggal 29 mai 2006. Semburan lumpur panas ini yang suda lama mangangkibatkan tergenangnya pemukiman penduduk bahkan menenggelamkan beberapa desa dan kabupaten di pulau jawa sehingga merungka pemerintah daerah setempat, kerugian yang diderita belum bias diperkirakan karena semakin lama jumlah kerugian semakin bertambah. Semburan tersebut diperkirakan ada yang mengatakan bahwa lumpur lapindo meluapa karena kegiatan PT Lapindo yang berada di sekitar daerah tersebut.

 Kondisi social ekonomi
Semburan lumpur lapindo in menyebabkan dampak yang sanat besar bagi masyarakatmaupun aktifitas prekonomian di jawa timur. Sampai bulan mai 2009 PT lapindo, melalui PT minarak lapindo jaya telah mengeluarkan uang untuk mengganti rugi tanah masyarakat maupun membuat bendungan untuk menghambat laju dari lumpur tersebut sebesar Rp. 6 triliun. Lumpur juga menggenangi 16 desa dan 3 kecamatan, lahan ternak yang tercatat terkena dampak lumpur hingga agustus 2006 antara lain lahan tebu seluas 25,61 hektar, lahan padi seluas 172,39 hektar, serta 1.605 ekor unggas, 30 ekor kambing,2 sapi dan 7 ekor kijang. Sekitar 30 paprik yang tergenang terpaksa menghentikan aktifitasnya, dan ada 1.873 kariawan di rumahkan. Rumah atau tempat tinggal yang rusak, meledaknya pipa gas milik pertamina akibat penurunantanah dan masih banyak laki kerugian yang di sebabkanoleh semburan lumpur tersebud. Wilayah semburan lumpur lapindo sekarang ini di jadikan sebagai obyek wisata.

C. Jembatan nasional suramadu
JembatanNasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan terpanjang di Asia Tenggara ialah Bang Na Expressway di Thailand (54 km). Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah. Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge. Jembatan Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis jembatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar jembatan.
1. Jalan layang atau Causeway dibangun untuk menghubungkan konstruksi jembatan dengan jalan darat melalui perairan dangkal di kedua sisi. Jalan layang ini terdiri dari 36 bentang sepanjang 1.458 meter pada sisi Surabaya dan 45 bentang sepanjang 1.818 meter pada sisi Madura. Jalan layang ini menggunakan konstruksi penyangga PCI dengan panjang 40 meter tiap bentang yang disangga pondasi pipa baja berdiameter 60 cm.
2. Jembatan penghubung atau approach bridge menghubungkan jembatan utama dengan jalan layang. Jembatan terdiri dari dua bagian dengan panjang masing-masing 672 meter. Jembatan ini menggunakan konstruksi penyangga beton kotak sepanjang 80 meter tiap bentang dengan 7 bentang tiap sisi yang ditopang pondasi penopang berdiameter 180 cm. Jembatan utama atau main bridge terdiri dari tiga bagian yaitu dua bentang samping sepanjang 192 meter dan satu bentang utama sepanjang 434 meter.
3. Jembatan utama menggunakan konstruksi cable stayed yang ditopang oleh menara kembar setinggi 140 meter. Lantai jembatan menggunakan konstruksi komposit setebal 2,4 meter. Untuk mengakomodasi pelayaran kapal laut yang melintasi Selat Madura, jembatan ini memberikan ruang bebas setinggi 35 meter dari permukaan laut. Pada bagian inilah yang menyebabkan pembangunannya menjadi sulit dan terhambat, dan juga menyebabkan biaya pembangunannya membengkak.

D. Prambanan

 Letak geografis
Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Melihat dari letaknya candi perambanan terdapat pada 70 45 8” dan 1100 29’ 30”

 Kodisi fisiorafi
Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak. Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda, kemudian pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. beberapa saat kemudian Isaäc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Pada tahun 1902-1903, Theodoor van Erp memelihara bagian yang rawan runtuh. Pada tahun 1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih metodis dan sistematis, sebagaimana diketahui para pendahulunya melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali.Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga tahun 1993. Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja. Sekarang, candi ini adalah sebuah situs yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991. Antara lain hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan. Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, tinggi bangunan utama adalah 47m. Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada sang hyang Trimurti: Batara Siwa sang Penghancur, Batara Wisnu sang Pemelihara dan Batara Brahma sang Pencipta.

 Kondisi social ekonomi
Kompelek di wilayah candi perambana di dukung oleh lapangan parkir yang cukup luas, terdapat warung makan dan kios-kios cindra mata yang di gunakan sebagai mata pencarian masyarakat setempat. Para pengunjung candi prambanan berasal dari wisatawan asing mau pun wisatan local dan kondisinya candi prambanan sangat teratur dan bersih.

E. Kaliurang
 letak geografis
 kondisi fisiografi
lokasi kaliurang merupakan bagian selatan dari lereng gunung berapi yang pernting dalam suplai air untuk daerah yang ada di bawahnya karena daeah ini merupakan daerah penyangga dan rresapan air (buffer zone and recharge area). Di lereng timur dan tenggara gunung berapi terdapat banyak mata air yang debitnya cukupp besar dan merupakan daerah sabuk mata air (spring belt)sabuk mata air yang terlihat di daerah ini adalah yang berada di daerah peralihan dari unit morfologi kaki gunung api dan unit dataran aluvial kaki gunung api. Kenampakan ini tidak terlalu jelas pada jalur menuju Yogyakarta karena tetahan dan bercampur dengan formasi batuan tersier dari pegunungan batu agung dan pegunungan jiwo. Lereng selatan ini tersusun dari dua formasi sleman dan formasi Yogyakarta. Gunung Merapi (2914 meter) hingga saat ini masih dianggap sebagai gunung berapi aktif dan paling berbahaya di Indonesia, namun menawarkan panorama dan atraksi alam yang indah dan menakjubkan. Secara geografis terletak di perbatasan Kabupaten Sleman (DIY), Kabupaten Magelang (Jateng), Kabupaten Boyolali (Jateng) dan Kabupaten Klaten (Jateng). Berjarak 30 Km ke arah utara Kota Yogyakarta, 27 Km ke arah Timur dari Kota Magelang, 20 Km ke arah barat dari Kota Boyolali dan 25 Km ke arah utara dari Kota Klaten. Menurut Atlas Tropische Van Nederland lembar 21 (1938) terletak pada posisi geografi 7 derajad 32.5' Lintang Selatan dan 110 derajad 26.5' Bujur Timur. Dengan ketinggian 2914 m diatas permukaan air laut. Berada pada titik persilangan sesar Transversal perbatasan DIY dan Jawa Tengah serta sesar Longitudinal lintas Jawa (lihat Triyoga Lucas Sasongko 1990, Manusia Jawa & Gunung Merapi Persepsi dan Sistem Kepercayaanya, Gadjahmada Univ. Press). Meletus lebih dari 37 kali, terbesar pada tahun 1972 yang menewaskan 3000 jiwa. Terakhir meletus pada Selasa Kliwon tanggal 22 November 1994, dengan korban tewas lebih dari 50 orang

 kondisi social ekonomi
Berbagai villa dan tempat peristirahatan lain tersedia di daerah ini. Terletak sekitar 24 kilometer di sebelah utara kota Jogja, Kaliurang dapat menjadi tempat pelarian dari penatnya kehidupan kota. Hawanya yang sejuk mampu mengembalikan kesegaran badan dan pikiran. Namun, tak jarang pula Kaliurang dijadikan lokasi untuk mengadakan rapat atau pertemuan penting. Selain tempat beristirahat, Kaliurang juga menyediakan tempat untuk berkemah dan jalur-jalur yang dapat dilalui untuk trekking. Villa-villa yang ditawarkan di Kaliurang memiliki berbagai macam variasi harga sewa mulai dari Rp 150.000,- per malam. Selain villa, ada pula motel-motel yang menyewakan per kamar dengan harga bervariasi. Sebagai pelengkap, tersedia pula restoran dan tempat makan yang menyediakan berbagai macam masakan, baik tradisional maupun internasional. Sebagian juga ada yang di gunakan sebagai lahan pertanian dan hasil tanamannnya adalah berupa akasia, mahoni, bamboo, senokeling, jati, mindi, sengon, pinus ini merupakan tanaman keras yang ada di lereng selatan gunung api. Adapun hasi tanaman perkebunan dan tegalan antara lain adalah kacang tanah, jagung singkong, ubi jalar, kelapa, lamtoro, nangka, melinjo, sawo, jambu biji, munggur, kopi dan cengkeh.

F. Monument jogja kembali (monjali)
MONJALI atau Monumen Yogya Kembali yang mulai dibangun pada 29 Juni 1985 merupakan salah satu ikon Yogyakarta selain keraton. Monjali memamerkan benda-benda sejarah perjuangan tentara dan rakyat Yogyakarta saat melawan Belanda, khususnya perang gerilya merebut kembali kota Yogyakarta pada 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Terdapat lebih dari 1.000 koleksi diorama yang mengisahkan Serangan umum 1 Maret 1949.
Sebelum masuk ke dalam monumen, dari kejauhan Anda akan melihat bangunan yang unik menyerupai tumpeng atau gunung. Filosofi tumpeng memang dipakai untuk membentuk bangunan ini karena dalam budaya Jawa diyakini sebagai perlambang kesuburan.
Monumen berbentuk tumpeng ini memiliki tinggi 31,8 meter dan berdiri di lahan seluas 5,6 hektare. Halaman monumen kerap digunakan sebagai tempat pelaksanaan berbagai acara. Monjali memiliki empat pintu masuk. Pintu barat dan pintu timur menuju ke museum yang berada di lantai satu sementara pintu selatan dan pintu utara menuju ke lantai dua yang beisi relief dan diorama. Adapun lantai tiga yang merupakan lantai teratas merupakan ruang hening untuk bermeditasi.
Saat peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX tanggal 29 Juni dipilih sebagai awal pembangunan untuk memperingati ditariknya tentara Belanda dari Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949. Setelah selesai, Monjali diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Monjali terletak di Jalan Lingkar Utara Yogyakarta, yaitu di Desa Jongkang, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Monjali saat mudah diakses dengan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum. Sesampainya di lokasi, Anda cukup mengeluarkan uang Rp2.000 u untuk membayar tiket masuk. (*/OL-06 Bunyi sirene tanda istirahat dibunyikan dari pos pertahanan Belanda. Di bawah komando Letkol Soeharto, Komandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III, mulai menggempur pertahanan Belanda setelah mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku penggagas serangan. Pasukan Belanda yang satu bulan semenjak Agresi Militer Belanda II bulan Desember 1948 disebar pada pos-pos kecil, terpencar dan melemah. Selama enam jam Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menduduki Kota Yogyakarta, setelah memaksa mundur pasukan Belanda. Tepat pukul 12.00 siang, sesuai dengan rencana, semua pasukan TNI menarik diri dari pusat kota ketika bantuan Belanda datang. Sebuah kekalahan telak bagi pihak Belanda. Pertempuran yang dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret inilah yang menjadi awal pembuktian pada dunia internasional bahwa TNI masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan serta menyatakan bahwa Republik Indonesia masih ada. Hal ini terpicu setelah Pemerintah Belanda yang telah menangkap dan mengasingkan Bung Karno dan Bung Hatta ke Sumatera, memunculkan propaganda dengan menyatakan Republik Indonesia sudah tidak ada. Berita perlawanan selama enam jam ini kemudian dikabarkan ke Wonosari, diteruskan ke Bukit Tinggi, lalu Birma, New Delhi (India), dan berakhir di kantor pusat PBB New York. Dari kabar ini, PBB yang menganggap Indonesia telah merdeka memaksa mengadakan Komisi Tiga Negara (KTN). Dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Des Indes Jakarta pada tanggal 14 April 1949 ini, wakil Indonesia yang dipimpin Moh. Roem dan wakil Belanda yang dipimpin Van Royen, menghasilkan sebuah perjanjian yang ditanda tangani pada tanggal 7 Mei 1949. perjanjian ini kemudian disebut dengan perjanjian Roem Royen (Roem Royen Statement). Dalam perjanjian ini Belanda dipaksa untuk menarik pasukannya dari Indonesia, serta memulangkan Presiden dan Wakil Presiden, Soekarno-Hatta ke Jogja. Hingga akhirnya pada tanggal 27 Desember 1949 secara resmi Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia.

G. Borobudur

 Letak georafis
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Letak Borobudur terdapat di 7.6080 LS dan 110.2040 BT

 Kondisi fisiorafi
Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Dalam etnis Tionghoa, candi ini disebut juga 婆羅浮屠 (Hanyu Pinyin: pó luó fú tú) dalam bahasa Mandarin. Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi. Sejarawan J G de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasastiKarangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çrī Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamūlān yang disebut Bhūmisambhāra. Istilah Kamūlān sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa sansekerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur.

 Kondisi social ekonomi
Borobudaur merupakan salah satu ke ajaiban dunia, lokasi candi Borobudur ini di dukung oleh beberapa pasilitas di antaranya adalah lapangan parker yang luas, terdapat jg kios supenir, rumah makan dan fasilitas lainnya kondisinya juga bbaik dan bersih yang mengunjungi lokasi ini adalah wisatawan domistik dan wisatawan mancanegara.

H. Keraton Yogyakarta
Keratin atau dalam bahasa aslinya disebut keraton berlokasi dipusat kota Jogjakarta. Keratin artinya tempat dimana raja dan ratu tinggal, atau dalam kata lain kadaton yang artinya sama. Dalam pembelajaran dalam budaya jawa, arti ini mempunyai arti pilosipis yang sangat dalam. Arsitektur istana ini adalah sultan hamengkubuwono I sendiri, yang merupakan pendiri dari kerajaan ngayogyakarta hadiningrat. Keahliannya dalam bidang arsitektur dihargai oleh ilmuan berkebangsaan belanda Dr.pigeund dan Dr.adam yang menganggapnya sebagai arsitek dari saudara Pakubuwono

I. Parangkusumo

 Letak geografi
Gumug Pasir Parangkusumo terletak di Yogyakarta.

 Kondisi fisiografi
Gumuk pasir merupakan gundukan-gundukan yang berisi material pasir di sepanjang Pantai Parangtritis-Parangkusumo sampai muara Sungai Opak. Hal ini merupakan fenomenal unik karena hanya satu-satunya di Asia Tenggara kita bisa melihat padang pasir seperti padang pasir sahara. Walaupun gundukan pasir ini tidak seluas Sahara tapi membuat seolah-olah kita berada di Gurun Sahara. Kadang-kadang Gumug Pasir Parangkusumo ini disebut juga sebagai Sahara in Java. Proses terbentuknya ggundukan pasir ini di karna supple pasir yang besar dari kali opak dan di dukung juga oleh besarnya ombak yang terdapat di pantai parangkusumo sehingga terbentuknya gundukan pasir ini. Gundukan pasir ini juga yang ke empat yang ada di dunia.

 Kondisi social ekonomi
Di sekitar parang keritis dan parang kusumo terdapatt pemukiman yang menepati lahan berpasir, tapi karna perkembangan di daerah dengan pariwisatalokasi yang di gunakan di manfaatkan oleh penduduk local semakin bertambah luas. Dann pengelolahan tanahnya di gunakan sebagai lahan pertanian dengan teknnik khusus, dan tanaman yang di Tanami adalah berupa cabai bawang merah dan lain-lain.





BAB III
PENUTUP

o KESIMPULAN
• Pada kunjungan dari kegiatan KKL kali ini kami mendapat berbagai informasi mengenai dunia pariwisata. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman yang didapat selama kegiatan KKL berlangsung. Banyak pengalaman yang berguna salah satunya yaitu kami mendapatkan pengalaman menarik selama perjalanan dan pelaksanaan KKL kali ini, hal menarik dan penuh keindahan jelas tersaji sepanjang perjalanan dan kunjungan kami di Bali dan Yogyakarta.
• Seperti yang kita ketahui bahwa Bali merupakan magnet utama dalam bidang pariwisata Indonesia. Adapun daya tarik dari majunya dunia pariwisata Bali yaitu keindahan serta kekayaan alamnya dan kebudayaannya yang unik sehingga menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Peran pemerintah yang mempromosikan Bali baik ke dunia Internasional maupun ke dalam negeri. Pendapatan utama Bali yaitu berasal dari sektor pariwista sehingga jika dunia pariwisata Bali baik dan maju maka perekonomian Bali pun akan maju juga sedangkan jika dunia pariwisatanya mundur maka tentu saja perekonomiannya pun akan mundur juga. Untuk ke depannya Bali seharusnya tidak harus selalu mengandalkan dari Sektor pariwisata tapi harus dikembangkan juga sektor lainnya sehingga Bali bisa berdiri bukan hanya dari kepariwisataanya saja tapi juga dari sektor lainnya.





B. SARAN
Pemberdayaan masyarakat dan juga bentuk sinergi itu sangat diperlukan untuk tetap bisa berkembang sehingga bisa semakin maju dari waktu ke waktu. Jika keadaan ekonominya baik maka secara otomatis kemiskinan akan bisa teratasi dengan baik. Perbaikan dan peningkatan mutu dari kualitas pelayanan seperti saran dan prasarana penunjung pariwisata harus tetap digalakkan agar para wisatawan bisa lebih nyaman dan dapat menikmati kunjungannya dengan baik dan sesuai dengan harapan. Pembenahan dan penyelesaian masalah yang ada harus segera diselesaikan dan diatasi dengan baik sehingga tidak terjadi penumpukan masalah yang semakin besar.














DAFTAR PUSTAKA


Bemmelen,r, w 1949. The geology of indonesia: general geology of indonesia and adjacenmentprinting office, the hague. Netherlands
Izzanti, i, 2005. Situs Mulltilingual Candi Perambanan .tugas akhir D -3. Program Studi teknikinformatika. Politeknik PPKP Yogyakarta
Tim dosen, 1996 Pengenalan Bentang Lahan Parang Keritis – Bali Yayasan Pembina Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada Yokyakarta
http://one-geo.blogspot.com/2010/01/kondisi-geografi-garuda-wisnu-kencana.html
http://ragilsblog-ragil.blogspot.com/2010/06/fisiografis-pulau-bali.html
http://id.wikipedia.org/wiki/jembatan_nasional_suramadu
http://id.wikipedia.org/wiki/Paiton,_Probolinggo